Cart

Catatan tambahan untuk langganan

Belanja

Tanggal pengiriman

Catatan tambahan

Disarankan pilih tanggal kirim H-1 Detox, agar bisa mulai sepagi mungkin tanpa menunggu kurir. Cek Area Pengiriman

Mungkin Anda ingin membeli produk rekomendasi kami

Detox Original

Detox Original

Untuk jaga kolesterol dan gula darah normal
Rp 320.000
Detox Maag GERD

Detox Maag GERD

untuk bantu redakan maag, GERD, atau LPR
Rp 320.000
Lihat semua produk
 

Area Pengiriman

DKI Jakarta Mencakup seluruh wilayah Jakarta
Depok Kecamatan Beji, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo
Tangerang Kecamatan Batuceper, Benda, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Pinang
Tangerang Selatan Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong Utara
Bekasi Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Jatisampurna, Medan Satria, Pondok Gede, Pondok Melati

Tata cara pesan

img-responsive

Pemesanan

Pesan, bayar, atau perubahan maksimal jam 3 sore untuk pengantaran esok harinya.

img-responsive

Pengantaran

Kurir berangkat setiap jam 7 pagi dengan cooler box dari Jakarta Pusat. Waktu tiba tergantung jumlah antaran, jarak, kemacetan dan cuaca.

img-responsive

Penyimpanan

Simpan jus di kulkas yang dingin. Jus diestimasi tahan 2-3 jam di suhu ruangan atau 2-3 hari dalam kulkas, karena tanpa pengawet.

Aplikasi nakedpress

5 Macam Hormon Wanita dan Fungsinya

Tue, 09 Jul 2024 · 6 min read · nakedpress team
5 Macam Hormon Wanita dan Fungsinya

Pernah merasa kurang fit yang nggak cuma berdampak ke fisik tapi juga ke mood? Ini bisa jadi karena masalah hormon nggak seimbang, lho!

Hormon adalah zat alami yang mengirim pesan antara sel dan organ, memengaruhi kesehatan dan perasaan kita.

Yuk, kita bahas jenis hormon pada wanita untuk memelihara kesehatan dan menghindari masalah akibat hormon yang nggak seimbang.

Jenis Hormon Wanita dan Fungsinya

Hormon pada perempuan dapat memengaruhi berbagai hal, mulai dari mood, energi, menstruasi, berat badan, dan bahkan risiko timbulnya penyakit ke tubuh. Apa saja macam-macam hormon wanita? 

1. Luteinizing Hormone (LH) 

Luteinizing hormone (LH) merupakan hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari di otak. 

LH mengatur hormon seks seperti progesteron dan estrogen, serta memancing ovulasi pada wanita.

Bersama dengan follicle-stimulating hormone (FSH), LH adalah hormon yang produksinya meningkat saat menstruasi. 

2. Follicle-stimulating Hormone (FSH)

Sama seperti LH, follicle-stimulating hormone (FSH) juga diproduksi di kelenjar pituitari di otak.

FSH merupakan hormon wanita yang menyebabkan peningkatan kadar estrogen dan menyebabkan perkembangan sel telur di ovarium. 

LH dan FSH merupakan hormon saat menstruasi dan berkaitan dengan reproduksi wanita. 

Dua hormon ini meningkat ketika perempuan memasuki pubertas, sehingga payudara mulai bertumbuh, rambut di vagina dan ketiak tumbuh, dan menstruasi pertama muncul. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bantu Hormon Seimbang

3. Estrogen

Estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang berperan penting untuk pubertas, siklus menstruasi, kehamilan, kekuatan tulang, dan fungsi lainnya di tubuh. 

Kadar estrogen bervariasi sepanjang siklus menstruasi dan menurun setelah menopause. 

Saat estrogen terlalu banyak, risiko penggumpalan darah dan stroke akan meningkat. Sedangkan, terlalu sedikit estrogen bikin tulang lemah dan memicu menopause dini.

Selain itu, hormon perempuan yang satu ini juga berdampak pada otak, sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), sistem muskuloskeletal (tulang, sendi, otot, saraf), rambut, kulit, dan saluran kemih.

pengalaman ajeng

4. Progesteron

Progesteron mengatur siklus menstruasi dan mempersiapkan lapisan rahim untuk pembuahan sel telur. 

Setelah hamil, plasenta akan menghasilkan progesteron dalam jumlah banyak untuk membantu mempertahankan kehamilan, terutama di trimester awal.

5. Testosteron

Testosteron merupakan hormon yang terdapat di tubuh pria, tapi wanita juga memproduksi testosteron meski dalam jumlah yang lebih sedikit. 

Hormon testosteron pada wanita datang dari indung telur dan kelenjar adrenal, yakni dua kelenjar kecil di sistem endokrin (kelenjar penghasil hormon).

Testosteron yang rendah bikin kamu gampang merasa lelah, kurang hasrat seksual, sakit kepala, kenaikan berat badan, tulang dan otot lemah, gangguan mood, kecemasan, depresi, dan vagina kering. Hormon testosteron yang rendah disebabkan karena stres atau masalah tiroid. 

Sementara, kadar testosteron yang terlalu tinggi dapat menyebabkan PCOS, siklus menstruasi nggak teratur, gangguan kesuburan, pertumbuhan rambut berlebihan di badan dan wajah, dan kebotakan. 

Baca Cerita Sukses: Fransisca Henny, Kurang Tidur Bisa Bikin Hormon Gak Seimbang?

Faktor Lain yang Memengaruhi Kesehatan Wanita

Selain hormon-hormon di atas, ada hal lain yang ikut memengaruhi kondisi kesehatan wanita, antara lain:

  1. Hormon insulin: Semakin tinggi kadar hormon insulin, semakin rendah juga hormon estrogen.
  2. Hormon tiroid: Terlalu tinggi atau rendah kadar hormon tiroid, membuat kadar estrogen dan progesteron berubah-ubah.
  3. Kadar hormon kortisol dan adrenalin: Semakin tinggi kedua hormon ini, semakin tinggi juga hormon estrogen.
  4. Kadar lemak yang tertumpuk di tubuh: Semakin banyak lemak yang tertumpuk di dalam tubuh, baik di bawah kulit (terlihat) ataupun di pembuluh darah dan organ dalam (tidak terlihat) semakin meningkatkan kadar estrogen.
  5. Kadar radikal bebas: Radikal bebas dapat merusak proses produksi berbagai hormon, proses pematangan sel telur, dan penebalan dinding rahim.
  6. Makanan: Makanan yang tinggi lemak jenuh dan teroksidasi merusak berbagai proses mulai dari produksi hingga keseimbangan berbagai hormon tubuh.
  7. Rutinitas aktivitas fisik: Sering aktif bergerak atau rutin olahraga dapat menyeimbangkan kadar hormon estrogen dan progesteron di tubuh.
  8. Kadar mikronutrien di tubuh: Vitamin, mineral, dan phytonutrisi berfungsi untuk menjaga proses produksi hormon dan pembentukan sel telur agar tetap berjalan lancar dan terhindar dari kerusakan radikal bebas dan toksin lainnya.

Baca Juga: Berapa Lama, Sih, Siklus Mens yang Normal?

Cara Menyeimbangkan Hormon

Hormon wanita adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh wanita. 

Tapi kebutuhan hormonal kamu akan mulai berubah ketika masuk masa puber. Hormon kemudian berubah drastis saat kamu hamil, melahirkan, menyusui, dan ketika memasuki menopause. 

Perubahan hormon wajar banget terjadi, jadi kamu nggak perlu khawatir! Tapi, hal ini berbeda dengan ketidakseimbangan hormon. 

Hormon yang nggak seimbang pada wanita bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti: 

  • Menstruasi nggak teratur. 
  • Gangguan kesuburan. 
  • PCOS
  • Jerawatan. 
  • Diabetes. 
  • Penyakit tiroid. 
  • Obesitas.
  • Gangguan metabolisme. 
  • Gangguan mood (kecemasan dan depresi). 
  • Hirsutism (pertumbuhan rambut di wajah, dada, perut, dan punggung). 

Begini cara yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan keseimbangan hormon: 

  1. Mengonsumsi protein, serat, dan lemak sehat. 
  2. Batasi makanan gula, tepung, dan gorengan. 
  3. Ganti minuman manis dengan jus buah dan sayuran segar.
  4. Batasi minuman kopi, teh, soda, dan alkohol.
  5. Olahraga rutin minimal 30 menit sebanyak 2-3 kali/minggu.
  6. Perbaiki jadwal tidur. Jadwalkan jam tidur dan bangun selalu sama setiap hari.
  7. Jaga berat badan yang sehat dengan makan makanan sehat dan rajin olahraga. 
  8. Jaga bakteri baik di usus dengan makan kaya serat, probiotik, dan prebiotik. 
  9. Coba kelola stres dengan mendengarkan musik, curhat, meditasi, atau yoga. 
  10. Rutin detox jus buah dan sayuran 1x seminggu. 

Jus detox dari nakedpress dapat membantu menyeimbangkan hormon, melancarkan menstruasi, mengurangi gejala PCOS, menurunkan berat badan, dan mengatasi peradangan tubuh. 

Detox Women's Health

Detox Women's Health

Untuk kesehatan wanita - mens, kista, PCOS, promil
Rp 320.000
- +

Detox for Women's Health terdiri dari 8 jus sayur buah segar, tanpa bahan pengawet, dan bahan pemanis buatan yang dibuat khusus untuk menyeimbangkan hormon. 

Wild Flower 1 Liter

Wild Flower 1 Liter

Baik untuk PCOS & mens bermasalah
Rp 115.000
- +

Selain detox seminggu sekali, kamu bisa minum jus 3 diva alias Wild Flower, supaya lebih sehat lagi! 

Yuk, mulai sekarang jaga kesehatan hormon bersama nakedpress!

  1. Silbernagl S. and Despopoulus A. 2009. Color Atlas of Physiology 6th Edition. Thieme: New York.
  2. Silbernagl S. and Lang F. 2016. Color Atlas of Pathophysiology 3th Edition. Thieme: New York.
  3. Watson R. S., ed. 2015. Handbook of Fertility Nutrition, Diet, Lifestyle, and Reproductive Health. Elsevier: USA.
  4. Azziz R., et. al. 2008. The Androgen Excess and PCOS Society Criteria for the Polycystic Ovary Syndrome: the Complete Task Force Report. Fertil Steril. DOI: 10.1016/j.fertnstert.2008.06.035.
  5. Tetel M. J., et. al. 2018. Steroids, Stress and the Gut Microbiome-Brain Axis. Journal of Neuroendocrinology. DOI: 10.1111/jne.12548.
  6. Zhang H. and Sairam M. R. 2014. Sex Hormone Imbalances and Adipose Tissue Dysfunction Impacting on Metabolic Syndrome a Paradigm for the Discovery of Novel Adipokines. Hormone Molecular Biology and Clinical Investigation. DOI: 10.1515/hmbci-2014-0002.
  7. Shin J., et. al. 2019. Serum Level of Sex Steroid Hormone is Associated with Diversity and Profiles of Human Gut Microbiome. Research in Microbiology. DOI: 10.1016/j.resmic.2019.03.003.
  8. Seth B., et. al. 2013. Association of Obesity with Hormonal Imbalance in INfertility: A Cross-Sectional Study in North Indian Women. Indian Journal of Clinical Biochemistry. DOI: 10.1007/s12291-013-0301-8.
  9. Pillon N. J. and Soulage C. O. 2012. Lipid Peroxidation by-Products and the Metabolic Syndrome. Lipid Peroxidation. DOI: 10.5772/46019.
  10. Diamanti-Kandarakis E., et. al. 2017. Nutrition as a Mediator of Oxidative Stress in Metabolic and Reproductive Disorders in Women. European Journal of Endocrinology. DOI: 10.1530/EJE-16-0616
  11. Hosseini B. and Eslamian G. 2014. Association of Dietary Factors with Male and Female Infertility: Review of Current Evidence. Thrita. DOI: 10.5812/thrita.20953
  12. Rybaczyk L. A., et. al. 2005. An overlooked connection: Serotonergic mediation of estrogen-related physiology and pathology. BMC Women’s Health. DOI: 10.1186/1472-6874-5-12
  13. Venkatalakshmi P., et. al. 2016. Role of Phytochemicals as Immunomodulatory Agents: A Review. International Journal of Green Pharmacy. DOI: 10.22377/ijgp.v10i1.600
  14. Allen N. E. and Key T. J. 2000. The Effects of Diet on Circulating Sex Hormone Levels in Men. Nutrition Research Reviews. DOI: 10.1079/095442200108729052
  15. Brown L. M., et. al. 2010. Metabolic Impact of Sex Hormones on Obesity. Brain Research. DOI: 10.1016/j.brainres.2010.04.056
  16. Slavin J. L. and Lloyd B. 2012. Health Benefits of Fruits and Vegetables. Advances in Nutrition. DOI: 10.3945/an.112.002154.
  17. Butalla A. C., et. al. 2013. Effects of a Carrot Juice Intervention on Plasma Carotenoids, Oxidative Stress, and Inflammation in Overweight Breast Cancer Survivors. Nutrition and Cancer. DOI: 10.1080/01635581.2012.650779
  18. Panth N., et. al. 2018. The Influence of Diet on Fertility and the Implications for Public Health Nutrition in the United States. Frontiers in Public Health. DOI: 10.3389/fpubh.2018.00211
Share:

Download aplikasi nakedpress
Sekarang beli nakedpress jadi lebih praktis