Tata cara pesan
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan keseimbangan hormon yang menyebabkan terganggunya fungsi indung telur (ovarium) dan proses kematangan sel telur pada wanita.
Akibatnya, wanita dengan PCOS biasanya susah untuk hamil. Yuk, kita cari tahu apa saja penyebab PCOS pada wanita!
Penyebab PCOS
Gejala PCOS sering nggak terlihat dengan jelas, tapi wanita dengan PCOS biasanya mengalami tanda-tanda ini:
- Menstruasi nggak teratur dan nyeri berlebih saat haid.
- Mood mudah berubah.
- Kesulitan untuk program hamil.
- Gangguan metabolik tubuh seperti berat badan mudah naik hingga obesitas.
- Tumbuh banyak rambut di wajah, punggung, atau dada.
- Mudah berjerawat dan dalam jumlah yang banyak.
Sampai saat ini penyebab PCOS belum diketahui secara spesifik. Tapi ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan kemungkinan kamu terkena PCOS, yaitu:
1. Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon menjadi salah satu penyebab penyakit PCOS pada wanita. Pengidap PCOS mengalami produksi hormon maskulin bernama androgen yang berlebihan.
Kadar androgen yang tinggi mencegah ovarium melepas sel telur, sehingga menyebabkan siklus menstruasi nggak teratur. Jadwal ovulasi yang berantakan ini juga memicu timbulnya kista ovarium.
Androgen tinggi adalah penyebab munculnya jerawat dan tumbuhnya rambut berlebihan pada penderita PCOS.
2. Resistensi Insulin
Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Hormon insulin mengubah gula menjadi energi bagi tubuh.
Resistensi insulin terjadi saat jaringan tubuh nggak memproses insulin dengan benar, lalu gula darah jadi tinggi, sehingga badan pun akan memproduksi ekstra insulin untuk mengimbanginya.
Tingginya kadar insulin membuat ovarium melepaskan hormon androgen secara lebih banyak. Hal ini kemudian menghambat ovulasi dan memperparah gejala PCOS.
3. Genetik
Faktor genetik bisa jadi penyebab PCOS pada remaja dan wanita, lho. Kalau anggota keluargamu punya PCOS, kemungkinan kamu akan mengalami PCOS bisa meningkat.
Selain karena genetik yang diwariskan, kondisi ini juga bisa terjadi akibat adanya kesamaan gaya hidup di lingkungan keluarga.
Baca Juga: Apakah PCOS Bisa Sembuh? Ini Faktanya!
4. Obesitas
Hubungan antara berat badan dan PCOS cukup rumit. Soalnya, obesitas bisa meningkatkan risiko kamu terkena PCOS, tapi PCOS juga bikin berat badanmu naik.
Berat badan yang berlebih atau obesitas juga bisa jadi penyebab resistensi insulin yang nantinya akan membuat siklus menstruasi nggak teratur.
5. Inflamasi
Inflamasi membuat produksi androgen naik, sehingga menyebabkan PCOS pada wanita. Obesitas adalah salah satu pemicu terjadinya inflamasi.
Selain penyebab PCOS di atas, ada juga beberapa faktor yang meningkatkan risiko PCOS yakni:
- Ada riwayat keluarga yang punya masalah menstruasi.
- Berat badan yang gampang naik.
- Diabetes tipe 2.
- Gaya hidup tidak sehat (kurang mengonsumsi makanan bergizi, pola tidur buruk, tingkat stres tinggi).
- Ketergantungan substansi tertentu (merokok, minum alkohol, minum kafein).
Baca Cerita Sukses: Novie, Pejuang 2 Garis Biru yang Bisa Hamil Meski Ada PCOS
Cara Mengatasi PCOS
Kalau nggak dikontrol, PCOS dapat menimbulkan masalah komplikasi serius, seperti kemandulan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker endometrium, sleep apnea, peradangan liver, depresi, dan gangguan kecemasan.
Walau nggak bisa sembuh total, ada cara mengatasi gejala PCOS, di antaranya:
1. Mulai Hidup Sehat
Hidup sehat bisa kamu mulai dengan menghindari begadang dan berlatih untuk mengontrol stres supaya gejala PCOS nggak makin parah.
Kamu perlu pastikan tubuh kamu mendapatkan tidur yang cukup supaya metabolisme jadi lebih baik.
Hentikan juga kebiasaan merokok, minum alkohol, dan minum kopi berlebihan karena bakal memperburuk gejala PCOS pada wanita.
2. Mengonsumsi Obat dari Dokter
Buat kamu yang belum punya rencana untuk menjalani program hamil, dokter biasanya memberikan beberapa jenis obat untuk membantu memperbaiki siklus haid dan mengurangi gejala PCOS.
- Pil KB: Mengontrol siklus menstruasi, menurunkan kadar hormon androgen, dan mengurangi jerawat.
- Obat diabetes: Mengurangi resistensi insulin dan hormon androgen, memperlambat pertumbuhan rambut berlebih, serta melancarkan menstruasi.
3. Minum Obat Pemicu Ovulasi
Wanita dengan PCOS tetap bisa hamil meski membutuhkan usaha lebih. Biasanya dokter meresepkan obat yang bisa melancarkan ovulasi.
Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan untuk PCOS, ya!
4. Hindari Makanan Nggak Sehat
Pengidap PCOS sebaiknya nggak mengonsumsi beberapa jenis makanan yang bisa memperburuk gejala PCOS, seperti:
- Makanan tinggi gula dan karbohidrat (kue, camilan manis, dan nasi putih).
- Makanan tinggi lemak (makanan yang digoreng dan daging merah).
- Minuman tinggi gula (bubble tea, kopi/teh susu, atau minuman kemasan lainnya).
- Produk olahan dan kemasan (camilan tinggi MSG, makanan kaleng, fast food)
Makanan di atas akan mengganggu kesehatan, termasuk merusak keseimbangan hormon tubuh.
Baca Juga: Makanan yang Baik Untuk PCOS Seperti Apa Sih?
5. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah
Sayuran dan buah merupakan makanan terbaik bagi pengidap PCOS. Untuk membantu memenuhi asupan sayuran dan buah, minumlah cold press juice dari nakedpress.
Minum jus Wild Flower, jus 3 diva ala nakedpress, setiap hari membantu meminimalisir gejala PCOS, menjaga keseimbangan hormon, dan melancarkan siklus menstruasi.
Sedangkan, rutin minum Detox for Women’s Health 1x per minggu dapat meningkatkan kesehatan hormon wanita, membantu haid jadi teratur dan nggak sakit, menurunkan berat badan, dan bagus buat melancarkan proses promil.
Dengan kandungan nutrisi di dalamnya, jus detox akan membantu mengurangi risiko terjadinya PCOS.
6. Rutin Olahraga
Aktivitas fisik dibutuhkan tubuh untuk melancarkan metabolisme dan menjaga berat badan. Olahraga teratur juga membantu tubuh meregulasi insulin dengan lebih baik, menurunkan gula darah, dan memperbaiki siklus menstruasi.
Nah, itulah penyebab-penyebab PCOS dan cara mengatasinya. Selalu jaga kesehatanmu bersama nakedpress supaya keseimbangan hormon tetap terjaga dan fungsi tubuh berjalan dengan optimal!
- Moran LJ, et. al. 2011. Lifestyle Changes in Women with Polycystic Ovary Syndrome. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2, pp. 1-56
- Moran LJ., et. al. 2015. The Association of a Mediterranean-Style Diet Pattern with Polycystic Ovary Syndrome Status in a Community Cohort Study. Nutrients, 7, pp. 8553-64
- Dennet CC. and Simon J. 2015. The Role of Polycystic Ovary Syndrome in Reproductive and Metabolic Health: Overview and Approaches for Treatment. Diabetes Spectrum, 28(2), pp. 116-20
- Ganie MA. and Kalra S. 2011. Polycystic Ovary Syndrome - A Metabolic Malady, The Mother of All Lifestyle Disorders in Women - Can Indian health Budget Tackle It in Future. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, 15(4), pp. 239-41