Cart

Catatan tambahan untuk langganan

Belanja

Tanggal pengiriman

Catatan tambahan

Disarankan pilih tanggal kirim H-1 Detox, agar bisa mulai sepagi mungkin tanpa menunggu kurir. Cek Area Pengiriman

Mungkin Anda ingin membeli produk rekomendasi kami

Detox Original

Detox Original

Untuk jaga kolesterol dan gula darah normal
Rp 320.000
Detox Maag GERD

Detox Maag GERD

untuk bantu redakan maag, GERD, atau LPR
Rp 320.000
Lihat semua produk
 

Area Pengiriman

DKI Jakarta Mencakup seluruh wilayah Jakarta
Depok Kecamatan Beji, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo
Tangerang Kecamatan Batuceper, Benda, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Pinang
Tangerang Selatan Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong Utara
Bekasi Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Jatisampurna, Medan Satria, Pondok Gede, Pondok Melati

Tata cara pesan

img-responsive

Pemesanan

Pesan, bayar, atau perubahan maksimal jam 3 sore untuk pengantaran esok harinya.

img-responsive

Pengantaran

Kurir berangkat setiap jam 7 pagi dengan cooler box dari Jakarta Pusat. Waktu tiba tergantung jumlah antaran, jarak, kemacetan dan cuaca.

img-responsive

Penyimpanan

Simpan jus di kulkas yang dingin. Jus diestimasi tahan 2-3 jam di suhu ruangan atau 2-3 hari dalam kulkas, karena tanpa pengawet.

Aplikasi nakedpress

Kondisi Kesehatan Yang Wajib Diketahui Para Pria Di Tahun 2023

Fri, 06 Jan 2023 · 7 min read · nakedpress team
Kondisi Kesehatan Yang Wajib Diketahui Para Pria Di Tahun 2023

Pada tahun 2023, ada beberapa kondisi kesehatan yang wajib diketahui oleh para pria.

Sebagai seorang pria, kita harus memahami betul mengenai kondisi kesehatan yang mungkin bisa kita hadapi di masa depan, agar kita bisa lebih siap menghadapinya.

Ada beberapa kondisi kesehatan yang terutama harus diketahui para pria, seperti masalah berat badan, paru-paru, kolesterol, gula darah, kardiovaskular, serta masalah kesuburan.

Selain itu, para pria juga harus memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan pola hidup sehat yang menyeluruh.

Sebagai seorang pria, kita harus memahami banget mengenai kondisi kesehatan yang mungkin bisa kita hadapi di masa depan, agar bisa terhindar dari resiko berbagai penyakit kronis.


Penyakit Paling Sering Menyerang Pria.

Masih banyak yang belum menyadari bahwa ada beberapa penyakit khusus yang paling sering menyerang kesehatan para pria.

Penyakit tersebut antara lain:

  1. Penyakit jantung: merupakan penyebab utama kematian bagi pria di seluruh dunia.
  2. Kanker prostat: merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria usia di atas 50 tahun.
  3. Kanker paru-paru: merupakan kanker yang paling umum ditemukan pada pria, terutama bagi mereka yang merokok.
  4. Diabetes mellitus: merupakan penyakit yang menyebabkan tingginya kadar gula darah.
  5. Obesitas: memiliki berat badan yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
  6. Tekanan darah tinggi: dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan otak.
  7. Infertilitas: masalah kesuburan pada pria yang paling jarang disadari terjadi pada pria, seperti disfungsi ereksi, varikocele, ejakulasi dini, dan hipogonadism.

Pola Hidup Penyebab Masalah Kesehatan Pria.

Kesehatan pria tidak hanya tergantung pada genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh pola hidup yang mereka jalani.

Beberapa kebiasaan hidup yang mungkin memicu munculnya penyakit pada pria antara lain:

  1. Merokok.
  2. Jarang aktif bergerak dan rutin olahraga.
  3. Keseringan ngemil dan minum yang banyak gula dan pemanis tambahan.
  4. Minum alkohol secara berlebihan.
  5. Tidur tidak teratur dan tidak berkualitas.

  6. Stres berkepanjangan dan tidak mampu mengelola.

Dengan mengubah kebiasaan hidup yang tidak sehat, kamu dapat mengurangi risiko terkena penyakit dan menjaga kesehatan jangka panjang. 

Mumpung masih awal tahun 2023, yuk mulai perbaiki pola hidup yang lebih sehat.

Langkah Awal Lebih Sehat 2023.

Pola hidup yang lebih sehat bukan hanya akan memberikan dampak kesehatan yang lebih baik, tapi juga memberikan banyak manfaat untuk aspek kehidupan kita secara menyeluruh.

Sebagai seorang pria, kesehatan adalah fondasi yang membuat kita tetap mampu melakukan berbagai usaha dan perjuangan dalam hidup kita.

Tanpa kesehatan yang baik, banyak sekali usaha kita yang akan terhambat bahkan menjadi sia-sia tidak dapat kita nikmati hasilnya sama sekali.

Selain itu, kesehatan juga fondasi kita untuk lebih baik dalam membuat hubungan baik dengan orang lain.

Hal ini dikarenakan kesehatan yang baik membuat seorang pria lebih percaya diri dan lebih mampu mengkomunikasikan dengan baik apa yang dia pikirkan dan rasakan.

Untuk mengawali tahun 2023 menjadi lebih sehat, yuk mulai dengan langkah-langkah ini:

  1. Mulailah dengan menentukan tujuan-tujuan kesehatan jangka panjang yang ingin dicapai.
  2. Melihat dan mengatur kembali pola makan dan kebiasaan makan sehari-hari.
  3. Mulai mengatur jadwal untuk olahraga secara rutin dan teratur.
  4. Membuat beberapa kebiasaan yang menggerakan badan lebih sering daripada duduk atau rebahan.
  5. Membuat jadwal tidur yang lebih teratur dan seimbang dengan produktivitas sehari-hari.
  6. Mencari teman atau komunitas yang memiliki minat yang sama dan bisa menjadi tempat untuk berbagi pengalaman dan dukungan membangun pola hidup yang lebih sehat.
  7. Belajar mengelola dan mengekspresikan perasaan lebih baik, mulai dari orang terdekat atau teman yang dirasa memahami sudut pandang kita.
  8. Mulailah menjadi lebih terbuka dan komunikatif, serta, jangan ragu untuk bertanya atau berbagi dengan orang lain tentang masalah kesehatan yang dihadapi.
  9. Jangan lupa untuk teratur menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.

Khususnya untuk pola makan yang lebih sehat, kamu bisa memulai dengan langkah ini:

  1. Pilih makanan yang tinggi lemak sehat dan protein daripada tinggi karbohidrat sebagai menu makanan utama. Contoh: ikan, kacang dan olahannya, biji-bijian, buah alpukat, minyak zaitun dan kelapa murni, daging rendah lemak.
  2. Hindari makanan yang diproses, karena mengandung tingkat lemak jenuh yang tinggi, dan juga seringkali hanya mengandung kalori tinggi tapi kurang kandungan nutrisi yang diperlukan tubuh.
  3. Konsumsi lebih banyak sayuran segar sebagai pengganti utama karbohidrat jenis nasi, dan buah-buahan segar sebagai pengganti cemilan manis dan gorengan.
  4. Makan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru saat makan dan belajar lebih menikmati makanan yang kamu makan  secara perlahan. Kamu akan merasa kenyang lebih lama dan mencegah makan terlalu banyak.
  5. Makan saat merasa lapar dan jangan hanya karena merasa bosan atau tertekan. Ini untuk mencegah kalori harian kamu menjadi berlebihan.
  6. Makan saat merasa tenang dan rileks. Jangan makan saat merasa stres atau cemas, karena ini dapat mempengaruhi pencernaan kamu dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan dan berat badan.

Manfaatkan Puasa Untuk Kesehatan Pria.

Sudah tidak asing lagi bagi kita bahwa puasa atau fasting merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan.

Namun, tahukah kamu bahwa puasa juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan pria?

Beberapa manfaat kesehatan yang didapatkan dari rutin puasa:

  1. Meningkatkan sensitivitas insulin: puasa dapat menurunkan resistensi insulin, sehingga tubuh dapat memproses gula dengan lebih efektif. Ini dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko diabetes tipe 2.
  2. Mencegah kerusakan sel: puasa dapat meningkatkan produksi protein yang disebut sirtuins, yang memiliki peran dalam memperlambat proses penuaan dan mencegah kerusakan sel.
  3. Menurunkan tekanan darah tinggi: puasa dapat menurunkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
  4. Meningkatkan fungsi otak: puasa dapat meningkatkan produksi protein yang disebut BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), yang membantu meningkatkan fungsi otak dan mencegah degenerasi sel otak.
  5. Mencegah penyakit jantung: puasa dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
  6. Mencegah kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mencegah atau mengobati beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker colon.
  7. Menurunkan stres oksidatif: puasa dapat meningkatkan produksi enzim yang membantu menangkal radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit.
  8. Meningkatkan produksi hormon: puasa dapat meningkatkan produksi hormon seperti hormon pertumbuhan dan hormon tiroid, yang dapat membantu meningkatkan metabolisme dan membantu menurunkan berat badan.

Jadi, jangan ragu buat kamu untuk melakukan puasa secara rutin.

Puasa sangat memberikan manfaat kesehatan untuk pria, jangka pendek dan jangka panjang.

Ini juga yang membuat kami mengkombinasikan kekuatan dari puasa dan nutrisi sayuran segar dalam paket Detox yang semakin memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh.

Tapi, kita tidak akan membicarakan lebih lanjut soal Detox disini. Kamu bisa membaca hal tentang detox di halaman ini: 

  1. Cara Mulai Detox Yang Tepat Di Tahun 2023.
  2. Baru Mulai Detox? Baca Ini Dulu.

Sebagai pria, kita harus memahami kondisi kesehatan yang mungkin kita hadapi di masa depan, dan menjalani pola hidup sehat yang menyeluruh.

Menjalani pola hidup sehat dapat membuat kita terhindar dari risiko berbagai penyakit kronis, dan menjalani hidup yang lebih sehat di tahun 2023.

Jadi, jangan sampai terlambat! Segera perbaiki pola hidupmu mulai sekarang, agar bisa menjalani tahun 2023 dengan lebih sehat, bugar, dan bahagia.

  1. Almeida, O. P., Alfonso, H., Flicker, L., Hankey, G. J., & Norman, P. E. (2012). Cardiovascular disease, depression and mortality: the Health In Men Study. The American journal of geriatric psychiatry : official journal of the American Association for Geriatric Psychiatry, 20(5), 433–440. https://doi.org/10.1097/JGP.0b013e318211c1ed
  2. Weidner G. (2000). Why do men get more heart disease than women? An international perspective. Journal of American college health : J of ACH, 48(6), 291–294. https://doi.org/10.1080/07448480009596270
  3. Baker P. (2016). Men's health: an overlooked inequality. British journal of nursing (Mark Allen Publishing), 25(19), 1054–1057. https://doi.org/10.12968/bjon.2016.25.19.1054
  4. Lohan M. (2007). How might we understand men's health better? Integrating explanations from critical studies on men and inequalities in health. Social science & medicine (1982), 65(3), 493–504. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2007.04.020
  5. Hargreaves, E. A., Marsh, S., & Maddison, R. (2021). Factors Influencing Men's Experiences and Engagement with the Rugby Fans in Training-New Zealand Pilot Trial: A Healthy Lifestyle Intervention for Men. Healthcare (Basel, Switzerland), 9(12), 1737. https://doi.org/10.3390/healthcare9121737
  6. Nyberg, S. T., Singh-Manoux, A., Pentti, J., Madsen, I. E. H., Sabia, S., Alfredsson, L., Bjorner, J. B., Borritz, M., Burr, H., Goldberg, M., Heikkilä, K., Jokela, M., Knutsson, A., Lallukka, T., Lindbohm, J. V., Nielsen, M. L., Nordin, M., Oksanen, T., Pejtersen, J. H., Rahkonen, O., … Kivimäki, M. (2020). Association of Healthy Lifestyle With Years Lived Without Major Chronic Diseases. JAMA internal medicine, 180(5), 760–768. https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2020.0618
  7. Södergren M. (2013). Lifestyle predictors of healthy ageing in men. Maturitas, 75(2), 113–117. https://doi.org/10.1016/j.maturitas.2013.02.011
  8. Marconcin, P., Ihle, A., Werneck, A. O., Gouveia, E. R., Ferrari, G., Peralta, M., & Marques, A. (2021). The Association of Healthy Lifestyle Behaviors with Overweight and Obesity among Older Adults from 21 Countries. Nutrients, 13(2), 315. https://doi.org/10.3390/nu13020315
  9. Patel, Y. R., Gadiraju, T. V., Gaziano, J. M., & Djoussé, L. (2018). Adherence to healthy lifestyle factors and risk of death in men with diabetes mellitus: The Physicians' Health Study. Clinical nutrition (Edinburgh, Scotland), 37(1), 139–143. https://doi.org/10.1016/j.clnu.2016.11.003
  10. Kwasnicka, D., Ntoumanis, N., Hunt, K., Gray, C. M., Newton, R. U., Gucciardi, D. F., Thøgersen-Ntoumani, C., Olson, J. L., McVeigh, J., Kerr, D. A., Wyke, S., Morgan, P. J., Robinson, S., Makate, M., & Quested, E. (2020). A gender-sensitised weight-loss and healthy living program for men with overweight and obesity in Australian Football League settings (Aussie-FIT): A pilot randomised controlled trial. PLoS medicine, 17(8), e1003136. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1003136
  11. Sakaniwa, R., Noguchi, M., Imano, H., Shirai, K., Tamakoshi, A., Iso, H., & JACC Study Group (2022). Impact of modifiable healthy lifestyle adoption on lifetime gain from middle to older age. Age and ageing, 51(5), afac080. https://doi.org/10.1093/ageing/afac080
  12. Cienfuegos, S., Corapi, S., Gabel, K., Ezpeleta, M., Kalam, F., Lin, S., Pavlou, V., & Varady, K. A. (2022). Effect of Intermittent Fasting on Reproductive Hormone Levels in Females and Males: A Review of Human Trials. Nutrients, 14(11), 2343. https://doi.org/10.3390/nu14112343
  13. Vardarli, M. C., Hammes, H. P., & Vardarli, İ. (2014). Possible metabolic impact of Ramadan fasting in healthy men. Turkish journal of medical sciences, 44(6), 1010–1020. https://doi.org/10.3906/sag-1308-30
  14. Azevedo, F. R., Ikeoka, D., & Caramelli, B. (2013). Effects of intermittent fasting on metabolism in men. Revista da Associacao Medica Brasileira (1992), 59(2), 167–173. https://doi.org/10.1016/j.ramb.2012.09.003
  15. Vasim, I., Majeed, C. N., & DeBoer, M. D. (2022). Intermittent Fasting and Metabolic Health. Nutrients, 14(3), 631. https://doi.org/10.3390/nu14030631
  16. Patterson, R. E., Laughlin, G. A., LaCroix, A. Z., Hartman, S. J., Natarajan, L., Senger, C. M., Martínez, M. E., Villaseñor, A., Sears, D. D., Marinac, C. R., & Gallo, L. C. (2015). Intermittent Fasting and Human Metabolic Health. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, 115(8), 1203–1212. https://doi.org/10.1016/j.jand.2015.02.018
  17. Klibanski, A., Beitins, I. Z., Badger, T., Little, R., & McArthur, J. W. (1981). Reproductive function during fasting in men. The Journal of clinical endocrinology and metabolism, 53(2), 258–263. https://doi.org/10.1210/jcem-53-2-258
  18. Laurens, C., Grundler, F., Damiot, A., Chery, I., Le Maho, A. L., Zahariev, A., Le Maho, Y., Bergouignan, A., Gauquelin-Koch, G., Simon, C., Blanc, S., & Wilhelmi de Toledo, F. (2021). Is muscle and protein loss relevant in long-term fasting in healthy men? A prospective trial on physiological adaptations. Journal of cachexia, sarcopenia and muscle, 12(6), 1690–1703. https://doi.org/10.1002/jcsm.12766
Share:

Download aplikasi nakedpress
Sekarang beli nakedpress jadi lebih praktis