Cart

Catatan tambahan untuk langganan

Belanja

Cek area pengantaran

Tanggal pengiriman

Catatan tambahan

Disarankan pilih tanggal kirim H-1 Detox, agar bisa mulai sepagi mungkin tanpa menunggu kurir. Cek Area Pengiriman

Mungkin Anda ingin membeli produk rekomendasi kami

Detox Original

Detox Original

Untuk jaga kolesterol dan gula darah normal
Rp 320.000
Detox Maag GERD

Detox Maag GERD

untuk bantu redakan maag, GERD, atau LPR
Rp 320.000
Lihat semua produk
 

Cek area pengantaran

Area Pengiriman

DKI Jakarta Mencakup seluruh wilayah Jakarta
Depok Kecamatan Beji, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo
Tangerang Kecamatan Batuceper, Benda, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Pinang
Tangerang Selatan Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong Utara
Bekasi Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Jatisampurna, Medan Satria, Pondok Gede, Pondok Melati

Tata cara pesan

img-responsive

Pemesanan

Pesan, bayar, atau perubahan maksimal jam 3 sore untuk pengantaran esok harinya.

img-responsive

Pengantaran

Kurir berangkat setiap jam 7 pagi dengan cooler box dari Jakarta Pusat. Waktu tiba tergantung jumlah antaran, jarak, kemacetan dan cuaca.

img-responsive

Penyimpanan

Simpan jus di kulkas yang dingin. Jus diestimasi tahan 2-3 jam di suhu ruangan atau 2-3 hari dalam kulkas, karena tanpa pengawet.

Aplikasi nakedpress

Apa Penyebab Maag GERD Muncul?

Sat, 17 Dec 2022 · 6 min read · nakedpress team

Maag & GERD bukanlah sebuah penyakit yang tiba-tiba muncul.

Maag & GERD adalah penyakit yang terjadi akibat berbagai proses yang ada di pola hidup sehari-hari.

Terdapat proses yang terjadi dahulu di dalam tubuh dan akhirnya tubuh rentan dan muncul gejalanya.

Sebenarnya proses yang terjadi sangat kompleks, tapi disini kita buat singkat dan sederhana.

Jadi kamu pun bisa paham dengan mudah dan tahu cara mengatasinya dengan alami dan cepat.

1. Peningkatan Produksi Asam Lambung

Asam lambung berfungsi untuk membantu proses pencernaan.

Jumlahnya sudah dibuat sedemikian rupa agar tidak berlebihan.

Akan tetapi, terdapat kondisi yang memicu produksinya naik seperti pola makan yang:

  1. Tinggi kafein, soda, atau alkohol.
  2. Tinggi lemak jenuh seperti gorengan, daging, atau jeroan.
  3. Tinggi gula seperti kue, roti, adonan tepung atau mie.
  4. Terlalu sering & kebanyakan makan atau ngemil.

Asam lambung yang tinggi dari pola makan diatas akan semakin parah apabila:

  1. Olahraga terlalu berat tanpa istirahat yang cukup.
  2. Jadwal tidur berantakan dan kurang berkualitas.
  3. Stres sehari-hari tidak terkendali.

Awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala yang berarti, tetapi dapat menjadi parah apabila hal diatas tidak segera diperbaiki.

2. Rusaknya Lapisan Pelindung & Katup Lambung

Asam lambung sangat asam sehingga dapat langsung seketika merusak sel-sel tubuh kita apabila tidak dilindungi.

Untungnya, lambung kita memiliki lapisan pelindung yang mencegah asam lambung langsung menyentuh.

Akan tetapi, lapisan pelindung lambung ini dapat rusak akibat dari:

  1. Tingginya bakteri jahat di lambung.
  2. Bahan kimia dari makanan/minuman/suplemen tertentu.
  3. Kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk produksi.
  4. Gangguan aliran darah & nutrisi di pembuluh darah lambung.
  5. Produksi asam lambung tinggi yang terjadi setiap hari.

Saat lapisan pelindung tersebut rusak, asam lambung dapat dengan mudah menyentuh dinding lambung.

Sel-sel lambung dapat langsung rusak seketika dan terjadi luka-luka di lambung.

Luka di lambung itu yang ditunjukkan oleh tubuh dalam bentuk gejala-gejala Maag.

Berbeda sedikit dengan GERD, luka tersebut terjadi juga di daerah kerongkongan dan sekitarnya.

Luka tersebut terjadi karena asam lambung keluar dari katup atas lambung kemudian mengenai kerongkonan dan sekitarnya.

Katup atas lambung harusnya menahan segala isi lambung untuk keluar ke atas, tetapi dapat melemah karena:

  1. Kekurangan mineral penting seperti mineral, kalium, dan kalsium.
  2. Tekanan lambung yang tinggi dari frekuensi ngemil yang terlau sering.
  3. Porsi makanan yang selalu berlebihan setiap hari.
  4. Kebiasaan sendawa terlalu banyak, sekitar >11/hari.
  5. Tekanan dari lemak perut & postur tubuh yang buruk.

Sama seperti sel-sel di lambung, sel di kerongkongan akan rusak seketika saat terkena asam lambung.

Luka yang terdapat di kerongkongan dan sekitarnya membuat gejala-gejala GERD muncul.

3. Reaksi Peradangan Meningkat Berlebihan

Tubuh kita memiliki reaksi peradangan yang memanggil banyak sistem imun dan sel lainnya untuk melakukan penyembuhan.

Apabila tubuh dalam kondisi yang normal, reaksi peradangan sangat minimal dan cepat.

Akan tetapi, reaksi peradangan akan berlebihan dan lambat apabila:

  1. Pola makan berantakan dan kurang kandungan nutrisinya.
  2. Tidur tidak berkualitas dan tidak teratur.
  3. Olahraga tanpa istirahat yang cukup.
  4. Overthinking terus-menerus setiap hari.

Reaksi peradangan ini menimbulkan rasa tidak nyaman seperti sakit atau nyeri yang memberatkan gejala.

Gejala Maag & GERD saja sudah tidak nyaman, apabila ditambah dengan reaksi peradangan yang berlebihan, maka terasa lebih tidak nyaman lagi.

Selain itu, proses penyembuhan terjadi sangat lambat dan gejala dapat bertahan cukup lama.

4. Gangguan Keseimbangan Bakteri Usus

Bakteri usus sebenarnya bukan hanya di usus, melainkan juga di lambung.

Serta, bukan hanya bakteri jahat tetapi juga ada bakteri baik.

Bakteri-bakteri tersebut ikut mengatur proses pencernaan dan kesehatan organ pencernaan kita.

Karena produksi asam lambung yang tinggi, terjadi ketidakseimbangan bakteri di lambung dan usus.

Tidak semua bakteri kuat menahan asam lambung, banyak bakteri baik yang akhirnya mati.

Hal ini menyebabkan jumlah bakteri jahat dan baik menjadi tidak seimbang dan terjadi:

  1. Lapisan pelindung lambung semakin rusak.
  2. Produksi gas dan cairan di usus semakin banyak.
  3. Perut semakin terasa kembung & begah.
  4. Semakin sering sendawa dan buang gas.
  5. BAB menjadi lebih cair hingga diare.

Hal ini juga yang membuat ada gejala diare di beberapa orang yang terkena Maag & GERD.

5. Gangguan Hormon Pencernaan & Nafsu Makan

Gangguan-gangguan di atas, terutama keseimbangan bakteri usus, membuat kondisi hormonal di pencernaan juga terganggu.

Saat hormon pencernaan terganggu maka banyak proses pencernaan juga terganggu.

Hal ini juga yang membuat nafsu makan di kondisi Maag & GERD sedikit aneh, seperti:

  1. Rasa lapar sering muncul padahal sudah cukup makan.
  2. Rasa kenyang cepat muncul meskipun hanya sedikit makan.
  3. Craving makanan-makanan yang justru membuat gejala parah.
  4. Ada beberapa waktu tertentu tidak ingin makan sama sekali.

Sebenarnya banyak yang salah mengartikan rasa lapar-kenyang saat ada Maag & GERD.

Rasa lapar yang dirasakan adalah “krucuk-krucuk” akibat produksi gas dari bakteri jahat, bukan rasa lapar yang sebenarnya.

Sedangkan, rasa kenyang yang cepat muncul adalah rasa begah akibat isi lambung yang sudah penuh dengan gas bakteri dan cairan asam lambung.

Craving yang tidak terkendali adalah rangsangan dari bakteri-bakteri jahat yang tinggi ke otak.

Ada studi yang telah meneliti bahwa sering craving makanan tidak sehat terjadi karena rangsangan dari bakteri jahat di usus.

Pada saat produksi gas dan asam lambung sudah sangat tinggi sekali, tubuh akan mengirimkan sinyal untuk tidak memasukkan makanan apapun dahulu.

Atasi Dalam 5 Tahapan Sekaligus

Kita harus mengatasi Maag & GERD dalam 5 tahapan tersebut.

Apabila kita hanya mengatasi di beberapa proses saja, gejala hanya ringan sementara kemudian muncul lagi.

Sering kali munculnya lebih berat dari sebelumnya.

Selain pengobatan yang tepat dari Dokter, kamu harus bantu tubuh kamu dengan:

  1. Hentikan konsumsi makanan & minuman pemicu asam lambung tinggi.
  2. Perbaiki jadwal tidur dan istirahat.
  3. Lakukan olahraga sesuai kemampuan tubuh.
  4. Kurangi frekuensi & porsi ngemil.
  5. Latihan berpuasa secara bertahap 1x setiap minggu.
  6. Tingkatkan konsumsi makanan bergizi seperti sayuran segar.

Maag & GERD bukanlah penyakit yang tiba-tiba muncul, melainkan hasil dari pola hidup sehari-hari sebelumnya.

Maka mulai perbaiki pola hidup secara menyeluruh sambil dibantu pengobatan yang tepat agar kita dapat sembuh dari Maag & GERD secara menyeluruh juga.

Kombinasi Puasa Dan Sayuran Segar Di Paket Detox Maag GERD

Nakedpress telah memformulasikan Paket Detox Maag GERD untuk kamu yang ingin bebas dari Maag GERD.

Paket ini adalah kombinasi ampuh dari puasa dan nutrisi dari 5kg sayuran segar.

Kombinasi ini dapat membantu tubuh untuk mengatasi Maag GERD secara maksimal. 

Lakukan secara rutin detox 1x setiap minggu dengan Paket Detox Maag GERD agar kamu dapat terbebas dari Maag GERD secara alami.

Buat kamu yang serius ingin menjalani pola hidup yang lebih sehat dan bebas dari Maag GERD, yuk ikutan program 5 minggu nakedpress ini: 5 Weeks Maag GERD Program.

Program 5 minggu tersebut diformulasikan untuk kamu yang ingin mengubah hidup kamu lebih sehat secara menyeluruh dan bebas tuntas dari Maag GERD.

Lakukan sekarang dan dapatkan pola hidup yang lebih sehat dan kebebasan dari penyakit Maag GERD secara alami dan menyeluruh.

  1. Laurila A., et. al. 2001. High-Fat, High-Cholesterol Diet Increases the Incidence of Gastritis in LDL Receptor-Negative Mice. Arteriosclerosis Thrombosis and Vascular Biology. DOI: 10.1161/01.ATV.21.6.991
  2. Larsson S.C., et. al. 2006. Fruit and Vegetable Consumption and Incidence of Gastric Cancer: A Prospective Study. Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention. DOI: 10.1158/1055-9965.EPI-06-0402
  3. Sethi S. and Richter J.E. 2017. Diet and Gastroesophageal Reflux Disease: Role in Pathogenesis and Management. Current Opinion in Gastroenterology. DOI: 10.1097/MOG.0000000000000337
  4. Surdea-Blaga T., et. al. 2017. Food and Gastroesophageal Reflux Disease. Current Medicinal Chemistry. DOI: 10.2174/0929867324666170515123807
  5. Fujiwara Y., et. al. 2005. Association Between Dinner-to-Bed Time and Gastro-Esophageal Reflux Disease. American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2005.00354.x
  6. Cela L., et. al. 2012. Lifestyle Characteristics and Gastroesophageal Reflux Disease: A Population-Based Study in Albania. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2013/936792
  7. Mard S.A., et. al. 2014. Dietary Factors in Relation to Helicobacter pylori Infection. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2014/826910
  8. Jarosz M. and Taraszewska A. 2014. Risk Factors for Gastroesophageal Reflux Disease: The Role of Diet. Przegląd Gastroenterologiczny. DOI: 10.5114/pg.2014.46166
  9. Keshteli A.H., et. al. 2017. The Relationship between Fruit and Vegetable Intake with Gastroesophageal Reflux Disease in Iranian Adults. Journal of Research in Medical Sciences. DOI: 10.4103/jrms.JRMS_283_17: 10.4103/jrms.JRMS_283_17
  10. Wildi S. M., et. al. 2004. The Influence of Rapid Food Intake on Postprandial Reflux: Studies in Healthy Volunteers. American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2004.30273.x
  11. Festi D., et. al. 2009. Body Weight, Lifestyle, Dietary Habits and Gastroesophageal Reflux Disease. World Journal of Gastroenetrology. DOI: 10.3748/wjg.15.1690
  12. Wu K., et. al. 2013. Effect of Liqiud Meals with Different Volumes on Gastroesophageal Reflux Disease. Journal of Gastroeneterology and Hepatology. DOI: 10.1111/jgh.12457
  13. Wu K., et. al. 2017. The Effect of Dietary Carbohydrate on Gastroesophageal Reflux Disease. Journal of the Formosan Medical Association. DOI: 10.1016/j.jfma.2017.11.001
  14. Nowak M., et. al. 2006. Effectiveness of lifestyle measures in the treatment of gastroesophageal reflux disease – a case series. Therapeutics and Clinical Risk Management. DOI: 10.2147/tcrm.2006.2.3.329
  15. Kubo A., et. al. Dietary Antioxidants, Fruits and Vegetables, and the Risk of Barret's Esophagus. The American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2008.01838.x
Share:

Download aplikasi nakedpress
Sekarang beli nakedpress jadi lebih praktis