Tata cara pesan
Masih banyak yang belum tahu kalau penyebab sakit Maag dan GERD bukanlah sekedar asam lambung naik.
Asam lambung memang menjadi dasar masalah tetapi ada beberapa hal yang memicu asam lambung jadi masalah.
Apa sebabnya? Disini kita akan ketahui bersama penyebab sakit Maag dan GERD yang paling tidak disadari banyak orang.
1. Makanan Tepung & Karbohidrat Tinggi
Masih banyak yang mengira kalau kopi penyebab utama dari Maag dan GERD.
Padahal tidak hanya itu, makanan dengan adonan tepung dan karbohidrat tinggi dapat ikut memancing asam lambung tinggi.
Makanan seperti:
- Aneka mie dan bakmi.
- Aneka kue dan roti.
- Cemilan manis.
- Aneka olahan susu seperti keju.
Masih banyak lagi makanan tinggi karbohidrat lainnya yang dapat memicu asam lambung tinggi.
1-2x makan dalam 1 minggu mungkin masih aman, tapi apabila hampir tiap hari, maka asam lambung dapat tinggi berlebihan.
2. Makanan Daging & Jeroan
Daging memang tinggi protein, tapi lebih susah dicerna oleh tubuh.
Perlu lebih banyak asam lambung untuk mencerna daging dan makanan tinggi protein lainnya seperti jeroan.
Hal ini memudahkan asam lambung untuk tinggi secara berlebihan.
Tukar secara bergantian antara sumber protein hewani dengan nabati agar lebih menjaga keseimbangan kadar asam lambung.
3. Terlalu Sering Ngemil
Banyak yang mengira kalau Maag & GERD harus sering ngemil.
Banyak yang takut kalau gejala akan muncul saat perut kosong.
Semakin sering ngemil, justru semakin sering juga asam lambung yang harus keluar untuk mencerna cemilan tersebut.
Padahal yang seharusnya adalah menjaga jadwal makan selalu teratur setiap hari dan makan dengan porsi yang terjaga.
4. Overthinking & Cemas
Masalah akan selalu ada tetapi stress, cemas, dan overthinking adalah pilihan kita sendiri.
Semakin sering kita tertahan dalam overthinking atau cemas, semakin sering juga asam lambung yang akan keluar.
Hal ini semakin memudahkan gejala muncul dan kita akan semakin sensitif sama rasa sakitnya.
Mulai luangkan waktu untuk belajar dan berlatih teknik-teknik mengelola stress dan pikiran.
Perlu kita ingat kalau kesehatan semua organ tubuh juga bergantung pada kesehatan otak kita.
5. Sering Begadang
Begadang 1-2x dalam sebulan tidak memberikan masalah yang signifikan di lambung.
Masalah asam lambung akan muncul dengan cepat saat kita begadang lebih dari itu.
Lambung dan kerongkongan pun akan susah sembuh kalau sering begadang.
Bantu penyembuhan tubuh kamu dan cegah asam lambung naik dengan menjaga pola tidur selalu teratur tiap hari.
6. Keseringan Minum Kopi, Teh, dan Soda
Kafein yang ada di kopi, teh, dan soda dapat memicu asam lambung naik.
Semakin sering dan berlebihan akan memudahkan asam lambung semakin berlebihan juga.
Utamakan istirahat sejenak apabila memang sedang lelah atau mengantuk.
Jadikan air mineral sebagai minuman utama sehari-hari daripada kopi, teh, ataupun soda.
Obat Alami Yang Cepat Atasi Maag Dan GERD
Obat-obatan dari dokter dapat membantu meredakan gejala tetapi untuk penyembuhan harus dibantu pola hidup sehat.
Pola hidup sehat adalah obat alami yang paling cepat dan aman untuk atasi Maag dan GERD.
Pola hidup sehat juga adalah obat yang paling mencegah Maag & GERD datang kembali.
Pelajari lebih lanjut pola hidup sehat yang baik untuk Maag & GERD disini: Makanan Buat Asam Lambung.
-
Larsson S.C., et. al. 2006. Fruit and Vegetable Consumption and Incidence of Gastric Cancer: A Prospective Study. Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention. DOI: 10.1158/1055-9965.EPI-06-0402
-
Sethi S. and Richter J.E. 2017. Diet and Gastroesophageal Reflux Disease: Role in Pathogenesis and Management. Current Opinion in Gastroenterology. DOI: 10.1097/MOG.0000000000000337
-
Surdea-Blaga T., et. al. 2017. Food and Gastroesophageal Reflux Disease. Current Medicinal Chemistry. DOI: 10.2174/0929867324666170515123807
-
Fujiwara Y., et. al. 2005. Association Between Dinner-to-Bed Time and Gastro-Esophageal Reflux Disease. American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2005.00354.x
-
Cela L., et. al. 2012. Lifestyle Characteristics and Gastroesophageal Reflux Disease: A Population-Based Study in Albania. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2013/936792
-
Mard S.A., et. al. 2014. Dietary Factors in Relation to Helicobacter pylori Infection. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2014/826910
-
Jarosz M. and Taraszewska A. 2014. Risk Factors for Gastroesophageal Reflux Disease: The Role of Diet. Przegląd Gastroenterologiczny. DOI: 10.5114/pg.2014.46166
-
Keshteli A.H., et. al. 2017. The Relationship between Fruit and Vegetable Intake with Gastroesophageal Reflux Disease in Iranian Adults. Journal of Research in Medical Sciences. DOI: 10.4103/jrms.JRMS_283_17: 10.4103/jrms.JRMS_283_17
-
Wildi S. M., et. al. 2004. The Influence of Rapid Food Intake on Postprandial Reflux: Studies in Healthy Volunteers. American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2004.30273.x
-
Festi D., et. al. 2009. Body Weight, Lifestyle, Dietary Habits and Gastroesophageal Reflux Disease. World Journal of Gastroenetrology. DOI: 10.3748/wjg.15.1690
-
Wu K., et. al. 2013. Effect of Liqiud Meals with Different Volumes on Gastroesophageal Reflux Disease. Journal of Gastroeneterology and Hepatology. DOI: 10.1111/jgh.12457
-
Wu K., et. al. 2017. The Effect of Dietary Carbohydrate on Gastroesophageal Reflux Disease. Journal of the Formosan Medical Association. DOI: 10.1016/j.jfma.2017.11.001
-
Nowak M., et. al. 2006. Effectiveness of lifestyle measures in the treatment of gastroesophageal reflux disease – a case series. Therapeutics and Clinical Risk Management. DOI: 10.2147/tcrm.2006.2.3.329
-
Kubo A., et. al. Dietary Antioxidants, Fruits and Vegetables, and the Risk of Barret's Esophagus. The American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2008.01838.x