Cart

Catatan tambahan untuk langganan

Belanja

Tanggal pengiriman

Catatan tambahan

Disarankan pilih tanggal kirim H-1 Detox, agar bisa mulai sepagi mungkin tanpa menunggu kurir. Cek Area Pengiriman

Mungkin Anda ingin membeli produk rekomendasi kami

Detox Original

Detox Original

Untuk menurunkan kolesterol tinggi
Rp 320.000
Detox Maag GERD

Detox Maag GERD

untuk bantu redakan maag, GERD, atau LPR
Rp 320.000
Lihat semua produk
 

Area Pengiriman

DKI Jakarta Mencakup seluruh wilayah Jakarta
Depok Kecamatan Beji, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo
Tangerang Kecamatan Batuceper, Benda, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Pinang
Tangerang Selatan Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong Utara
Bekasi Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Jatisampurna, Medan Satria, Pondok Gede, Pondok Melati

Tata cara pesan

img-responsive

Pemesanan

Pesan, bayar, atau perubahan maksimal jam 3 sore untuk pengantaran esok harinya.

img-responsive

Pengantaran

Kurir berangkat setiap jam 7 pagi dengan cooler box dari Jakarta Pusat. Waktu tiba tergantung jumlah antaran, jarak, kemacetan dan cuaca.

img-responsive

Penyimpanan

Simpan jus di kulkas yang dingin. Jus diestimasi tahan 2-3 jam di suhu ruangan atau 2-3 hari dalam kulkas, karena tanpa pengawet.

Download aplikasi nakedpress
Libur Idul Fitri 2024: Kami terakhir mengantar di Senin 8 April, dan mulai mengantar kembali di 16 April. Tim CS akan aktif di Senin 15 April.

5 Dampak Menstruasi Berantakan Yang Tidak Disadari

Mon, 21 Nov 2022 · 4 min read · nakedpress team

Menstruasi adalah alarm tubuh yang paling jarang disadari oleh banyak wanita.

Pola mentruasi dari bulan ke bulan adalah tanda kesehatan tubuh seorang wanita yang paling harus segera disadari.

Menstruasi yang dibiarkan berantakan dan tidak teratur tiap bulan akan membawa banyak penyakit.

Wajib kamu ketahui disini dampak menstruasi yang berantakan dan cara mengatasinya.

1. Overthinking, Cemas, Dan Mood Berantakan

Pola menstruasi berhubungan dengan kondisi perasaan wanita karena adanya hormon.

Semakin teratur pola menstruasinya, semakin teratur juga pola perasaannya.

Menariknya, hubungan ini berjalan 2 arah.

Pola perasaan yang berantakan juga akan membuat pola menstruasi berantakan.

Jadi jangan sepelekan dan segera cari solusi untuk memperbaiknya.

2. Berat Badan Naik Dengan Cepat

Hormon yang mengatur menstruasi juga mempengaruhi nafsu makan dan berat badan.

Saat kadar hormonnya berantakan, nafsu makan menjadi berantakan juga.

Hal ini juga semakin memudahkan berat badan naik lebih cepat lagi.

Memperbaiki kondisi menstruasi menjadi salah satu langkah penting juga kalau kamu lagi mau menurunkan berat badan dengan sehat.

Selama pola menstruasi masih berantakan, akan sangat susah untuk mendapatkan berat badan yang lebih ideal.

3. Muka Jerawatan, Kusam, Dan Penuaan Dini

Jangan main-main dengan menstruasi karena sebenarnya akan tampak di muka dan kulit.

Seorang dokter atau ahli bisa langsung curiga adanya kadar hormon dan pola menstruasi yang berantakan saat melihat wajah dan kulit saja.

Hal ini karena hormon yang mengatur pola menstruasi mempengaruhi hormon yang mengatur kesehatan kulit.

Kesehatan kulit akan terjaga lebih baik saat kondisi menstruasi juga ikut terjaga.

4. Kista Endometriosis, Miom, PCOS

Sudah tidak asing lagi nama penyakit ini karena sudah semakin banyak yang terdeteksi di berbagai kalangan wanita.

Penyakit ini langsung menyerang organ rahim dan gejalanya sangat tidak nyaman.

Pola menstruasi menjadi tanda pertama dari datangnya penyakit-penyakit itu.

Penyakit tersebut dapat muncul dan kambuh lagi meskipun sudah dioperasi apabila pola menstruasinya masih terus berantakan.

5. Infertilitas atau Susah Hamil

Pola menstruasi juga merupakan parameter kesuburan seorang wanita.

Pola yang teratur tiap bulan dapat memudahkan untuk menentukan waktu subur dan cepat hamil.

Promil akan lebih cepat berhasil kalau pola menstruasinya pun teratur.

Menstruasi yang dibiarkan berantakan terus menerus akan menggangu kesuburan dan keberhasilan promil.

Cara Mengatasi Menstruasi Yang Berantakan

Mengembalikan pola menstruasi sebenarnya tidak bisa hanya dengan 1-2 obat saja.

Obat hanya bersifat sementara dan tidak akan mempertahankan untuk jangka panjang.

Memperbaiki pola menstruasi yang berantakan harus secara menyeluruh hingga ke pola hidup sehari-hari.

Mulai dengan langkah-langkah mudah ini:

  1. Makan sayuran segar minimal 400 gram tiap hari.
  2. Minum air mineral minimal 2-3 liter tiap hari.
  3. Kurangi frekuensi ngemil menjadi maksimal 2x tiap hari.
  4. Ganti minuman manis dengan cold pressed juice tiap hari.
  5. Kurangi porsi dan frekuensi minuman kopi, soda, dan alkohol.
  6. Lakukan olahraga secara rutin minimal 2x tiap minggu.
  7. Hindari begadang dan buat jadwal tidur teratur tiap hari.

Selain itu, kamu harus melakukan puasa minimal 1 hari tiap minggu agar membantu tubuh kamu melakukan penyembuhan dengan cepat.

Puasa yang teratur tiap minggu akan mengembalikan lagi keseimbangan hormon tubuh dan kesehatan seluruh tubuh dengan cepat.

Mulai langkah sehat kamu satu-persatu dan dapatkan kesehatan tubuh kamu secara menyeluruh untuk masa depan yang lebih baik.

  1. Silbernagl S. and Despopoulus A. 2009. Color Atlas of Physiology 6th Edition. Thieme: New York
  2. Silbernagl S. and Lang F. 2016. Color Atlas of Pathophysiology 3th Edition. Thieme: New York
  3. Watson R. S., ed. 2015. Handbook of Fertility Nutrition, Diet, Lifestyle, and Reproductive Health. Elsevier: USA
  4. Azziz R., et. al. 2008. The Androgen Excess and PCOS Society Criteria for the Polycystic Ovary Syndrome: the Complete Task Force Report. Fertil Steril. DOI: 10.1016/j.fertnstert.2008.06.035
  5. Tetel M. J., et. al. 2018. Steroids, Stress and the Gut Microbiome-Brain Axis. Journal of Neuroendocrinology. DOI: 10.1111/jne.12548
  6. Zhang H. and Sairam M. R. 2014. Sex Hormone Imbalances and Adipose Tissue Dysfunction Impacting on Metabolic Syndrome a Paradigm for the Discovery of Novel Adipokines. Hormone Molecular Biology and Clinical Investigation. DOI: 10.1515/hmbci-2014-0002
  7. Shin J., et. al. 2019. Serum Level of Sex Steroid Hormone is Associated with Diversity and Profiles of Human Gut Microbiome. Research in Microbiology. DOI: 10.1016/j.resmic.2019.03.003
  8. Seth B., et. al. 2013. Association of Obesity with Hormonal Imbalance in INfertility: A Cross-Sectional Study in North Indian Women. Indian Journal of Clinical Biochemistry. DOI: 10.1007/s12291-013-0301-8
  9. Pillon N. J. and Soulage C. O. 2012. Lipid Peroxidation by-Products and the Metabolic Syndrome. Lipid Peroxidation. DOI: 10.5772/46019.
  10. Diamanti-Kandarakis E., et. al. 2017. Nutrition as a Mediator of Oxidative Stress in Metabolic and Reproductive Disorders in Women. European Journal of Endocrinology. DOI: 10.1530/EJE-16-0616
  11. Hosseini B. and Eslamian G. 2014. Association of Dietary Factors with Male and Female Infertility: Review of Current Evidence. Thrita. DOI: 10.5812/thrita.20953
  12. Rybaczyk L. A., et. al. 2005. An overlooked connection: Serotonergic mediation of estrogen-related physiology and pathology. BMC Women’s Health. DOI: 10.1186/1472-6874-5-12
  13. Venkatalakshmi P., et. al. 2016. Role of Phytochemicals as Immunomodulatory Agents: A Review. International Journal of Green Pharmacy. DOI: 10.22377/ijgp.v10i1.600
  14. Allen N. E. and Key T. J. 2000. The Effects of Diet on Circulating Sex Hormone Levels in Men. Nutrition Research Reviews. DOI: 10.1079/095442200108729052
  15. Brown L. M., et. al. 2010. Metabolic Impact of Sex Hormones on Obesity. Brain Research. DOI: 10.1016/j.brainres.2010.04.056
  16. Slavin J. L. and Lloyd B. 2012. Health Benefits of Fruits and Vegetables. Advances in Nutrition. DOI: 10.3945/an.112.002154.
  17. Butalla A. C., et. al. 2013. Effects of a Carrot Juice Intervention on Plasma Carotenoids, Oxidative Stress, and Inflammation in Overweight Breast Cancer Survivors. Nutrition and Cancer. DOI: 10.1080/01635581.2012.650779
  18. Panth N., et. al. 2018. The Influence of Diet on Fertility and the Implications for Public Health Nutrition in the United States. Frontiers in Public Health. DOI: 10.3389/fpubh.2018.00211
Share:

Beli Sekarang

- +

Download aplikasi nakedpress
Sekarang beli nakedpress jadi lebih praktis